Volkpop – Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Indonesia, Brian Yuliarto, telah meminta perguruan tinggi vokasi untuk tidak hanya berfokus pada ilmu-ilmu praktis dan terapan, tetapi juga membekali para mahasiswa dengan pemahaman tentang ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Tujuan Pak Prabowo adalah untuk membuat negara kita maju dan meningkatkan kualitas negara kita seperti negara maju lainnya. Sehingga anak-anak kita dapat hidup dengan tenang, nyaman, dan mencapai kesejahteraan,” kata Brian dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Polemik Kabar Gaji pensiunan PNS Akan Naik di Tahun 2025 Tua Pro Kontra
Baca juga: Deddy Corbuzier Bikin Film Baru Dangerous Humans, Hasil Kolaborasi Dengan Diaz Hendropriyono
Menteri Brian menjelaskan bahwa pemahaman ilmu pengetahuan dan teknologi bertujuan agar lulusan perguruan tinggi vokasi mampu mengatasi berbagai tantangan di dunia industri.
Ia menggarisbawahi bahwa hal tersebut tidak dapat dicapai tanpa adanya industri yang kuat untuk menghasilkan produk yang berdaya jual tinggi.
Menurut Menteri Brian, kunci dari produksi yang kuat dan berkualitas adalah modal.
“Iptek akan memperkuat kemandirian bangsa, menyediakan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong tumbuhnya industri kreatif, menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, iptek, dan hilirisasi berbasis sumber daya alam,” ujarnya.
Menteri Brian mengungkapkan bahwa politeknik dapat menjadi kekuatan untuk membangun sumber daya melalui pendidikan yang berkualitas sesuai dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
“Hal ini tentunya diperlukan untuk mencapai keberhasilan ekonomi yang berlandaskan Pancasila dan kemandirian bangsa Indonesia,” ujarnya.
Baca juga: D’Masiv Bakalan Konser di LA lewat MUSEXPO 2025 Bawa Nama Indonesia di Kancah Musik Internasional
Baca juga: Program MBG (Makan Bergizi Gratis) Prabowo-Gibran Bisa Langgar Aturan Karena Pakai Uang Pribadi
Oleh karena itu, Menteri Brian mengajak para senat perguruan tinggi untuk mengawal kampusnya masing-masing agar terlibat dalam peran strategis, guna membebaskan Indonesia dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap ) dan melahirkan industri-industri besar.
