Volkpop – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan penghargaan kepada 20 produsen yang telah mengimplementasikan peta jalan pengurangan sampah dan mendukung pencapaian target pengelolaan sampah di Indonesia.
Dalam acara Apresiasi Penerapan Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen yang diselenggarakan di Jakarta, Senin, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3) KLHK Rosa Vivien Ratnawati mengatakan bahwa penghargaan tersebut merupakan salah satu upaya untuk mendorong penerapan Peraturan Menteri LHK Nomor P.75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen.
Baca juga: Festival Pesona Indonesia di Darwin Australia Banyak Dihadiri Musisi Asal Maluku, Ada Apa?
Baca juga: Warga Sudah Mulai Sadar Bahaya Melepaskan Ikan Predator di Sungai, Begini Kata DKP DIY
“Hari ini kita bertemu bersama dan kemudian kita khususkan hari ini untuk para penanggung jawab pelaku usaha yang membuat, mengedarkan dan menjual barang dan atau barang yang berkemasan dalam pengelolaan sampah. Khususnya bagaimana para produsen bisa mengurangi sampah,” ujarnya.
Ia mengingatkan bahwa dalam peraturan tersebut, produsen diminta untuk melakukan kegiatan pengurangan sampah yang berasal dari produk atau kemasan yang mereka hasilkan untuk mencapai target pengurangan sampah oleh produsen sebesar 30 persen. Peraturan itu sendiri menyasar mereka yang bergerak di sektor manufaktur, jasa makanan dan minuman, serta ritel.
Vivien menjelaskan bahwa dari 556 produsen yang telah diberikan sosialisasi dan bimbingan teknis oleh KLHK hingga Agustus 2024, sebanyak 95 produsen telah memiliki akun untuk menyusun peta jalan pengurangan sampah, 52 di antaranya telah mengirimkan dokumen peta jalan namun belum mendapatkan persetujuan dan 21 produsen telah mendapatkan persetujuan dan siap untuk mengimplementasikan.
Baca juga: Renjun NCT Comeback Setelah Hiatus Cukup Lama Karena Masalah Kesehatan
Baca juga: Anne Hathaway konfirmasi Kembali Bintangi Princess Diaries 3, Penggemar Sangat Antusias
Sementara itu, 20 produsen telah mengimplementasikan peta jalan pengurangan sampah, 18 di antaranya berasal dari sektor usaha manufaktur dan sisanya ritel. Masih belum ada produsen di sektor jasa makanan dan minuman yang telah menyusun dan menyerahkan dokumen.
“Kami serius melakukan kajian diskusi, konsultasi, audiensi agar kita bisa bersinergi, teman-teman produsen bisa bergandengan tangan untuk menyelesaikan masalah ini. Kita ingin bersama-sama bahwa masalah sampah tidak hanya diselesaikan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan kemudian perorangan,” kata Rosa Vivien Ratnawati.