Volkpop – Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Reni Yanita mengatakan peningkatan dan jaminan akses bahan baku dapat mendukung keberlangsungan produksi industri kecil dan menengah (IKM).
“Kita harus menjamin terkait bahan baku, tidak hanya dari sisi kuantitas tapi juga dari sisi kualitas,” kata Reni Yanita, di Bandarlampung, Kamis.
Ia mengatakan jaminan ketersediaan dan akses bahan baku bagi industri kecil dan menengah dilakukan untuk meningkatkan daya saing.
Baca juga: Film Terakhir Jackie Chan Panda Plan Sudah Ditayangkan, Ini Dia Jadwal Resminya
Baca juga: Daftar Nominasi Festival Film Indonesia 2024, Banyak Film Baru yang Tak Diperhitungkan
“Yang kami fokuskan adalah terkait pasar, dan keberlangsungan produksi dari industri kecil dan menengah, dan ini tentunya menyangkut bahan baku. Meskipun Lampung memiliki potensi pisang yang cukup banyak, namun semuanya terkait dengan musim dan kita harus mencari cara agar saat tidak musim tetap bisa mendapatkan bahan baku untuk memenuhi produksi,” ujarnya lagi.
Ia melanjutkan bahwa ketersediaan akses bahan baku untuk mendukung produksi industri kecil dan menengah juga akan mendapatkan dukungan dari sisi pemanfaatan teknologi, mesin produksi, akses pemasaran, dan dukungan akses pembiayaan.
“Ini tantangan bersama, Lampung memiliki segala hal terkait sumber daya manusia di sektor industri yang siap kerja, bahan baku, pasar, tinggal menciptakan iklim usaha yang kondusif agar semakin banyak investasi yang masuk ke Lampung,” ujarnya pula.
Tanggapan mengenai jaminan ketersediaan bahan baku untuk keberlangsungan produksi industri kecil dan menengah juga dikatakan oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Chusnunia Chalim.
Baca juga: Tarif PPN Tetap Naik 12%, Pemerintah Tak Khawatirkan Daya Beli Menurun
Baca juga: Sumpah Bakti Prabowo-Gibran Untuk Negara Sesuai Undang Undang Dasar 1945
“Secara umum untuk industri kecil menengah yang dikunjungi tadi tidak ada masalah permodalan, kalau secara umum kita terus dekat dengan permodalan kemudian soal keberlanjutan, yang penting adalah proses pengemasan, pemasaran, produksi, dan bahan baku karena itu yang sering tersendat,” kata Chusnunia.
Ia mengatakan ketersediaan bahan baku yang berkaitan erat dengan musim akan dicoba dicarikan solusinya.
“Bahan baku terkait dengan masalah musim, jadi keberlanjutan produk jika ingin menembus pasar ritel harus berkelanjutan, dan sumber masalah awalnya adalah ketersediaan bahan baku. Selain itu, komitmen industri kecil dan menengah untuk terus berproduksi harus diselesaikan satu per satu,” katanya.