Musik Daerah: Grup Band Candei dari Sumatera Selatan Terbitkan 5 Lagu Baru Berbahasa Melayu di Album Perdana

Volkpop – Grup musik Candei asal Sumatera Selatan membawakan lima lagu berbahasa Melayu Besemah dalam album perdana mereka yang bertajuk Self Titled, yang telah dirilis di platform pemutaran musik digital.

Menurut siaran pers grup musik tersebut yang diterima di Jakarta, Sabtu, album perdana Candei berisi lagu-lagu berjudul “Ghimbe”, “Sendari”, “Titah Raje”, “Cerite Baghe”, dan “Tikate Tuwe”.

Lirik semua lagu dalam album Self Titled ditulis oleh Fram Prasetyo dalam bahasa Besemah, bahasa yang digunakan oleh Suku Melayu Besemah di beberapa daerah di Sumatera Selatan.

Baca juga: Menteri Kebudayaan Fadli Zon Memberikan Penghargaan Sayembara Logo Baru Kemenbud RI Periode 2024-2029

Baca juga: Pemkot Tangerang Dukung Penuh Industri UMKM Lokal dengan Mengurus Dokumen Legal Secara Gratis

“Awalnya, saya ingin menggunakan Bahasa Indonesia, tapi rekan-rekan saya mendorong saya untuk mengangkat bahasa daerah sebagai identitas. Bahasa Besemah adalah bahasa ibu saya,” ujar Fram, gitaris dan vokalis Candei.

“Secara tematik, lagu-lagu Candei lebih personal dan kontemporer, respon pribadi saya terhadap keresahan politik atau kehidupan tradisional desa,” tambahnya.

Batanghari Sembilan, irama musik dari petikan gitar yang diiringi dengan ucapan, memberikan warna tersendiri bagi karya-karya Candei.

Selain tersedia dalam format digital, album perdana Candei yang berjudul Self Titled juga akan dirilis dalam bentuk CD dan piringan hitam.

Candei merilis album perdana ini bekerja sama dengan Bahasa Ibu Records. Pemesanan CD dan vinyl album ini dapat dilakukan melalui situs resmi perusahaan rekaman tersebut atau jaringan toko musik Demajors.

Baca juga: Tarif PPN Tetap Naik 12%, Pemerintah Tak Khawatirkan Daya Beli Menurun

Baca juga: Sumpah Bakti Prabowo-Gibran Untuk Negara Sesuai Undang Undang Dasar 1945

Candei beranggotakan Fram Prasetyo (gitar akustik, vokal), Putra Kusuma (gitar akustik nilon), Syahlan Loebis (perkusi), Triwibowo S.P. (suling), dan Fajrin Ramadani (akordeon).

Grup yang memainkan musik folk dan melayu ini berharap lagu-lagu dalam album perdana mereka dapat menyentuh hati para pendengar dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya tradisi dan identitas budaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *